Sabtu, 12 Maret 2011

ONE PIECE Chapter 613: Putri Duyung di Menara Koukaku

Vander Decken menanyakan pada Wadatsumi apakah mereka telah menerima surat balasan dari putri Shirahoshi. Wadatsumi menjawab belum. Vander Decken kemudian berkata bahwa dia akan memberikan sebilah kapak yang bergambar bunga mawar kepada Shirahoshi, lalu melempar kapak itu. Tiba-tiba kapak itu berbalik dan menyerang kapalnya sendiri. Para anak buahnya pun panik dan berkata bahwa dia salah sasaran. Tapi Vander Decken berkata bahwa dia tidak pernah salah sasaran. Dia berkata bahwa putri Shirahoshi tidak boleh mencintai orang lain selain dirinya dan bila putri Shirahoshi menolak, maka itu berarti sang putri harus mati.
Sementara itu di Kerajaan Ryuugu, putri Shirahoshi menangis keras memanggil ayah dan kakak-kakaknya dan berkata ada seseorang yang datang untuk membunuhnya. Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dan sebilah kapak mengarah pada tubuh Shirahoshi. Luffy cepat melompat dan menangkis kapak itu sehingga nyawa Shirahoshi terselamatkan. Pasukan Kerajaan Ryuugu dengan segera menuju ke kamar Shirahoshi dan menanyakan apa yang terjadi. Shirahoshi cepat-cepat menyembunyikan Luffy di belakang tubuhnya dan menjawab bahwa dia hanya bermimpi buruk, tapi menteri kanan yakin bahwa tadi dia mendengar suara orang lain. Menteri kanan kemudian melaporkan pada Shirahoshi bahwa Luffy si Topi Jerami diramalkan akan mendatangkan bahaya bagi pulau duyung. Dia juga dicurigai telah menculik beberapa ekor duyung sehingga kerajaan akan memasukkan seluruh anggota Kelompok Topi Jerami ke penjara istana. Dia juga berkata bahwa mereka telah mengamankan sang pendekar pedang yang datang terlebih dahulu dan mereka akan menangkap yang lainnya satu per satu. Tiba-tiba menteri kanan menyadari bahwa lima menit telah berlalu dan mereka harus segera keluar. Setelah mereka keluar, Shirahoshi meminta maaf pada Luffy. Luffy kemudian menanyakan tentang kapak tadi. Shirahoshi lalu menjelaskan bahwa yang melempar kapak itu adalah Vander Decken yang menerima kutukan setan “Mato-Mato” yang membuat apapun yang dilemparnya akan selalu tepat sasaran tak peduli dimanapun dia berada. Shirahoshi adalah salah satu tergetnya sehingga dia tidak aman bila tidak berada di dalam menara Koukaku. Semua itu telah berlangsung selama sepuluh tahun, sehingga ayahnya memutuskan bahwa pasukan kerajaan hanya boleh berada di situ selama lima menit selagi masuk. Luffy mendengarkannya sambil memakan makanan Shirahoshi yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran tubuh sang putri. Mereka pun berkenalan.
Shirahoshi pun menanyakan banyak hal pada Luffy, yang dijawab oleh Luffy bahwa dia sedang makan, jadi jangan tanya macam-macam dulu. Shirahoshi melihat pipi Luffy begitu menggemaskan dan mencoleknya sehingga membuat Luffy terpaksa memuntahkan makanan yang baru saja masuk ke mulutnya. Luffy pun memarahi Shirahoshi sehingga membuatnya menangis. Seumur hidupnya dia belum pernah dibentak oleh orang lain. Luffy pun mengomentari Shirahoshi bahwa meskipun ukuran tubuhnya besar, tapi ternyata begitu cengeng. Luffy lalu berkata bahwa dia tidak menyukai Shirahoshi, membuat Shirahoshi semakin sedih dan mengusir Luffy, tapi Luffy justru bertanya pada Shirahoshi apakah ada tempat yang ingin dia kunjungi. Shirahoshi menjawab ada. Luffy kemudian mengajaknya keluar untuk jalan-jalan dan jika ada sesuatu yang mengarah pada Shirahoshi, Luffy akan langsung melindunginya.
Sementara itu di gerbang depan istana Ryuugu, Caimie memperingatkan Kelompok Topi Jerami agar tidak berbuat lebih jauh karena bisa-bisa mereka akan benar-benar dicap sebagai kriminal. Brook, Usopp, dan Nami yang berada pada posisi melingkar dengan membelakangi punggung masing-masing telah menjatuhkan beberapa orang pasukan Ryuugu. Mereka bertiga sepakat untuk harus melawan kalau mereka akan ditangkap tanpa alasan yang jelas. Mereka bertiga sudah bersiap-siap untuk menyerang balik. Menteri kiri meminta agar Raja Neptune ikut bertarung dan akhirnya Neptune pun benar-benar turun ke medan pertempuran. Brook bersiap-siap karena tahu lawan kali ini akan lebih berat daripada yang lainnya, namun tiba-tiba Zoro muncul dan menahan trisula Neptune menggunakan pedangnya. Nami kaget dan Usopp bertanya bukankah Zoro ada di penjara. Zoro hanya menjawab dia mendengar suara pesta sehingga memutuskan untuk keluar.
Di distrik manusia ikan, Vander Decken mendatangi Hody Jones, mengajaknya bekerjasama untuk membunuh Raja Neptune dan menghancurkan kerajaan Ryuugu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar