Rabu, 18 April 2012

Sinopsis To Liong To 2003 episode 19

Malam hari, partai Butong kedatangan tamu, Biksu Kongsiang dari Shaolin. Biksu itu disambut oleh murid-murid Butong. Dari kejauhan, Buki yang baru tiba juga melihat dan menyelinap ke perguruan Butong. Biksu Kongsiang yang disambut oleh seorang murid menengah Butong ( Maaf, admin ga tau namanya) ternyata bemaksud bertemu Thio Sam Hong, tapi tak diijinkan oleh murid menengah tersebut karena gurunya sedang bermeditasi. Buki juga mengintip dari celah dinding. Biksu Kongsiang kemudian ingin bertemu Song Wan Kiau saja, tapi murid menengah itu berkata bahwa Song Wan Kiau belum kembali dari Puncak Terang bersama 6 perguruan lainnya. Biksu Kongsiang kaget dan Buki khawatir terjadi sesuatu pada Paman Gurunya. Biksu Kongsiang dan murid menengah itu memutuskan minta pendapat pada murid ke-3, Ji Tay Giam (Kakak seperguruan Thio Cuisan yang dilukai oleh In So So dan lumpuh karena Sengkun ep-1) .
Biksu Kongsiang dipersilahkan masuk ke kamar Tay Giam, dan Buki berusaha mengintip dari pintu, tapi sayang Buki ketauan oleh seorang murid junior, dan karena kaget, dia tidak sengaja melukai murid itu. Buki kemudian mendapat ide untuk menyamar sebagai murid tersebut. Murid menengah yang tadi menemani Kongsiang kemudian memanggil pengangkat tandu, dan salah satunya adalah Buki yang sudah berganti pakaian. Buki dan murid lainnya mengangkat Ji Tay Giam menemui Thio Sam Hong. Belum juga sampai,Thio Sam Hong yang berilmu tinggi tau ada tamu yang datang dan keluar untuk menyambutnya. Semua murid menghormat termasuk Buki. Biksu Kongsiang memuji Thio Sam Hong yang berilmu tinggi, tapi Thio Sam Hong tetap rendah hati dan bertanya siapa nama Biksu itu dan ada urusan apa sehingga datang malam-malam. Biksu itu kemudian bercerita bahwa sekte Ming berpura-pura bertobat dan membalas dendam pada Shaolin dengan menghancurkan kuil Shaolin dan membunuh murid-murid Shaolin, hanya aku yang selamat, katanya. Biksu Kongsiang juga memberitahu bahwa Butong adalah sasaran berikutnya. Biksu Kongsiang bahkan berlutut sampai menangis memohon Butong membalaskan dendam Shaolin. Thio Sam Hong prihatin karena ia juga pernah menjadi murid Shaolin. Thio Sam Hong pun membantu Biksu Kongsiang berdiri. Tak disangka-sangka, tenyata Biksu Kongsiang bukanlah bermaksud baik, saat Thio Sam Hong dekat dengannya, biksu Kongsiang justru menyerang Thio Sam Hong. Tapi Thio Sam Hon jelas lebih hebat, ia menggunakan jurus Taichinya menghantam kepala Biksu hingga terlempar jauh dan akhirnya meninggal. Tapi, Thio Sam Hong sudah terlanjur terluka, Buki khawatir dan bimbang apakah ia harus mengungkap identitasnya pada Thio Sam Hong, baru saja Buki akan berkata, murid junior Butong datang dan memberitahu kalau sekte Ming datang menyerang. Tio Sam hong menyimpulkan bahwa Biksu Kongsiang adalah orang sete Ming. Thio Sam Hong tidak cemas Butong hancur, yang ia takutkan Ilmu Butong akan hilang. Ia memutuskan menurunkan Ilmu Taichi pada Ji Tay Giam. Awalnya Tay Giam menolak karena cacat, tapi akhirnya ia menerimanya karena keadaan mendesak. Thio Sam Hong memperagakan jurus-jurus Taichi. Buki yang melihatnya, dengan kemampuan fotografik memorinya (kemampuan mengingat seperti oey yong) mengingat setiap gerakan dan jurus Thio Sam Hong. Thio Sam Hong bertanya berapa jurus yang diingat Tay Giam, dan Tay Giam hanya ingat 3-4 jurus. Ternyata awalnya Thio Sam Hong ingin Thio Cui San yang meneruskan ilmu Taichinya. Setelah memberi nasihat pada Tay Giam, Ia kemudian mengajak murid-muridnya menghadapi sekte Ming.
Di luar, sekte Ming palsu ternyata adalah orang-orang Tio Beng. 2 Ketua Xuanming memimpin di depan barisan. Thio Sam Hong dan murid-muidnya datang. Thio Sam Hong menyambut sekte Ming palsu dan seorang muridnya bertanya apa tujuan sekte Ming datang kemari. Kemudian ketua sekte Ming palsu datang, dan ternyata dia adalah Tio Beng.! Buki langsung mengenalinya dan paham atas semua yang terjadi. Buki lalu mengotori wajahnya dengan tanah agar tak dikenali Tio Beng. Tio Beng memperkenalkan dirinya sebagai Tio Bu Ki ketua sekte Ming. Meskipun Tio Beng mengenakan pakaian laki-lakinya, Thio Sam Hong masih bisa mengenali Tio Beng sebagai perempuan, dan punya nama yang sama dengan cucunya (Bu Ki). Thio Sam Hong menanyakan keadaan murid-muridnya yang tak kunjung pulang. Tio Beng berkata mereka semua terluka dan ada ditangannya, sedangkan Pendekar In Li Heng mungkin akan cacat seumur hidupnya seperti Pendekar Ji Tay Giam. Mendengar itu, Thio Sam Hong hampir jatuh. Tio Beng akhirnya tau kalau Thio Sam Hong sedang terluka. Tio Beng memanfaatkan kesempatan ini untuk membujuk Thio Sam Hong agar mengabdi pada Dinasti Yuan. Thio Sam Hong heran, Ming memang sesat tapi selalu menentang Bangsa Mongol. Tio Beng memberi alasan bahwa Biksu Kongwen sudah mengabdi dan mereka hanya mencari orang-orang unggul. Tapi, Thio Sam Hong menolak karena ia hanya berpihak pada kebenaran dan tidak percaya Biksu Kongwen berkhianat. Tio Beng marah dan akan pergi saat Raja Kelelawar datang. Raja Kelelawar datang dan menghormat pada Thio Sam Hong, dan Thi Sam Hong memuji ilmu meringankan diri Raja Kelelawar. Raja Kelelawar mengejek Tio Beng bukan pria sejati karena memakai nama aliran Ming, tapi Tio Beng balik mengejek dengan berkata bahwa ia bukan pria melainkan seorang wanita. Ternyata Raja kelelawar tertipu dengan penampilan Tio Beng. Kemudian Raja Kelelawar bertanya apa tujuan Tio Beng sebenarnya. Tio Beng tak mau bicara, Raja kelelawar mengejeknya jelek, Tio Beng marah diejek jelek. Kemudian Biksu Siu Pu Taek (yang waktu itu membawa Buki dengan karung) datang. Thio Sam Hong jadi bingung yang mana orang sekte Ming yang sebenarnya. Biksu Siu menerima perintah ketua untuk membantu Butong. Tio Beng menuduuh Biksu siu menakut-nakutinya dan minta bertemu ketua Thio. Raja kelelawar senang karena Beng mengakui sendiri dirinya ketua palsu, sadar telah salah bicara, Beng menutup mulutnya. Kemudian Elang Putih, In Tian Ceng datang. Raja Kelelawar heran dan Tianceng menjelaskan bahwa ia dengar Besannya dalam masalah. Thio Sam Hong senang dipanggil Besan oleh Tianceng. Sadar rencananya tak akan berhasil, tapi Tio beng tidak ingin melepaskan kesempatan selagi Thio Sam Hong terluka. Tio beng kemudian menghina aliran Butong, tapi Raja kelelawar mengejek Tio Beng sok tau. Beng kemudian menantang Butong bertarung. Urusan dengan sekte ming akan diurus nanti. Beng yang kesal dan kecewa karena Buki tak datang mengejeknya dengan suara pelan. Raja kelelawar berkata sangat serasi, beng bertanya apa maksudnya. Raja kelelawar berkata “Nona Tio, ketua kami sangat tampan, kau sangat cantik, kau lebih muda darinya, aku jadi mak comblang , lebih baik kau menikah dengan ketua kami saja” Tio beng berusaha menahan senyumnya, sedangkan tio bu ki agak malu. Untung ketua xuanming berdehem, Tio Beng jadi sadar. Tio beng kemudian minta jawaban dari tio sam hong, jadi bertarung atau tidak. Kemudian tio beng mengutus 3 pengawalnya untuk menghadapi tio sam hong. Yang pertama adalah A san, yang menunjukkan tenaga dalamnya yang tinggi dengan menghancurkan lantai dengan pijakannya. Semua anggota sekte Ming kaget akan kemampuannya. Tio Beng dengan nada meremehkan, mempersilahkan tio sam hong mundur. Tio sam hong akan maju saat buki melarangnya dan mengatakan akan melawan A san, membuat semua orang menoleh padanya. Tio sam hong memperingatinya, tapi buki malah semakin bersemangat . Buki kemudian maju melawan A San dan mengeluarkan jurus Taichinya. Ji tay giam kaget dan bertanya pada gurunya darimana anak ini belajar tinju taichi, tio sam hong mengira Buki adalah murid Tay giam, tapi Tay giam malah tidak pernah melihatnya. Tio sam hong menyimpulkan Buki mempelajarinya saat ia mengajari Tay Giam, dan memuji bakat Buki.
Buki membuat A san kewalahan dan Buki minta A San mengeluarkan Obat Hei Yui (obat yang bisa menyembuhkan kelumpuhan). A San heran dan bertanya darimana Bu Ki tau mengenai obat rahasia itu. Buki hanya memastikan saja, dan ternyata benar. Buki minta A San mengeluarkannya, tapi A San tidak mau, buki kemudian mematahkan tangan A San. Buki bertanya lagi, tapi A San tetap tak mau memberitahu, Buki mematahkan tangan A San yang satunya lagi. Sekali lagi buki bertanya, A San tetap ngotot, akhirnya ia menghancurkan lutut A San dengan menghantamnya ke lantai. Tio Beng menyadari itu Buki, dan mengejeknya tak berguna karena menyamar menjadi pendekar Butong. Tio Buki menyangkalnya, karena ayahnya adalah murid Butong, ia tak perlu menyamar sebagai orang Butong. Ia lalu kowtow(sujud) pada kakek gurunya dan minta maaf tak mengatakan identitasnya. Tio Sam Hong bersyukur Buki selamat, Tian Ceng dan Tio Sam Hong saling memuji karena punya cucu yang baik. Tio beng mengejek mereka terlalu bangga. Tio Bu Ki kemudian bertanya pada Tio beng apa dia memiliki Obat Hei Yui, dan memintanya. Tio Beng tidak mau memberikan obat itu, karena ia benci Tio Bu ki sejak kejadian dalam jebakan itu. Buki berkata bukan maksudnya seperti itu, Tio beng senang dan tak bisa menahan senyumnya. Tio Beng kemudian mengajukan 3 pemintaan, tapi belum terpikirka.n Buki awalnya ragu, tapi akhirnya dia menerima dengan syarat tidak melanggar kebenaran dan ia sanggup melakukannya. Tio beng senang bukan main, sampai tersenyum lebar. Tapi kemudian Siao Ciao datang dan memanggil Bu Ki, ia datang bersama Puthui dan In li Heng karena Li heng mengkhawatirkan Butong. Senyum di wajah Tio Beng hilang saat melihat hiasan rambut yang ia berikan pada Bu Ki dipakai Siao Ciao. Ia memerintahkan A Ta, pengawalnya untuk memotong tangan Bu ki.
A Ta menyerang Bu ki menggunakan pedang langit, sampai Buki kewalahan. Raja kelelawar tidak terima karena ini tak adil. Taoi Tio Beng sudah terlanjur marah. Tio Sam Hong tak membiarkan ini terjadi. Ia mengambil pedang dan minta Buki memperhatikan jurus Taichinya. Thio Sam Hong pun memperagakan jurus Taichinya didepan para pendekar. Ia kemudian bertanya pada Buki, sudah sampai man Buki ingat, tapi buki sudah lupa setengahnya, lalu menjadi lupa semuanya. Tian Cheng dan anggota sekte Ming khawatir karena ketua mereka justru semakin lupa dan menganggap ilmu Taichi terlalu rumit, tapi heran saat Bu ki dan Thio sam Hong malah saling tersenyum. A Ta mengejek mereka baru belajar sekarang, kemudian Bu Ki maju dengan pedang yang digunakan Thio Sam hong. Ia kemudian menyerang A Ta dengan jurus Tai Chi yang sempurna. Ternyata ilmu Taichi memerlukan ketenangan dan pikiran kosong agar ilmunya maksimal, tadi Thio Bu Ki tidak tenang dan terus beusaha mengingat teori Tai Chi, makanya tenaga yang keluar jadi kecil. A Ta kalah dan Tio Beng lalu pergi. Buki tidak mau Tio Beng pergi sebelum memberikan Obat Hei Yui padanya, dan ia berusaha mencegah Tio Beng keluar. Tapi ia dihalangi dan terkena tapak Xuanming lagi. Buki menyadari merekalah orang-orang yang menyakitinya sewaktu kecil. BuKi kemudian pingsan.
Anggota sekte Ming cemas di luar karena mengkhawatirkan Buki.raja kelelawar terus mondar-mandir dan membuat Tian Ceng pusing. Mereka terus bertengkar padahal Buki I dalam sudah tidak apa-apa dan malah asyik mengobrol besama Tio Sam Hong. Thio Sam Hong bekata perjalanan hidup Buki sungguh menyenangkan, mereka asyi melepas rindu hingga lupa waktu, hingga raja kelelawar memanggil mereka. Buki dan Thio Sam hong membuka pintu dan minta maaf karena lupa waktu. Buki memiliki kungfu 9 matahari, jadi tidak perlu cemas. Tiancheng heran siapa Nona TIo itu, sampai-sampai 2 ketua xuanming tunduk padanya. Buki tidak perduli hal itu, sekarang yang penting mencari obat Hei Yui dan mencari anggota 6 partai besar yang menghilang. Buki kemudian berpamitan pada In Li Heng dan Ji Tay Giam. Lalu Siao Ciao memanggil Buki karena persiapan sudah siap. Mereka semua berpamitan pada Tio Sam Hong dan Tio Sam Hong memberi nasihat pada Buki agar selalu berbuat kebajikan. Mereka semua pergi, Yo Siauw menyuruh Puthui kembali untuk merawat pendekar In. Puthui kemudian ingin bicara berdua pada Buki, semua mengerti dan meninggalkan mereka berdua. Setelah berdua saja, Puthui kemudian berkata mengenai Bu ki yang menjaga dan mengantarnya sewaktu kecil ke ayahnya, Budi itu tak akan kulupakan. Buki merasa aneh dengan nada bicara Puthui. Puthui berkata ia tidak bisa bicara pada ayahnya, dan karena Buki sudah seperti kakaknya,ia ingin mengatakan sesuatu pada Buki. Puthui kemudian bertanya apakah ayah dan ibunya bersalah pada In Li Heng. Buki minta Puthui jangan mengungkit masa lalu.
“Bagi semua orang, ini mungkin masa lalu, tapi bagi pendekar In yang tak pernah melupakan Ibuku, aku sungguh merasa ayah ibuku semakin bersalah padanya. Aku sudah berjanji padanya, cacat ataupun tidak, aku akan terus menemaninya. Ini adalah perasaanku yang sesungguhnya, seumur hidupku, aku akan menemaninya. Dia tak bisa tanpa aku, akupun tak bisa tanpa dia. Kadang aku berpikir, aku harusnya mengikutimu seumur hidup, tapi kau hanya kakak bagiku. Sedangkan pendekar In, aku sangat suka dan kasihan padanya. Walau usia kami terpaut jauh, orang akan menertawaiku, dan ayah adalah musuhnya,, tapi bagaimanapun juga, aku sudah mengatakannya padamu.”
Puthui lalu meninggalkan Buki. Buki tampak terkejut pada pengakuan Puthui. Sedangkan raja kelelawar menggoda Yo Siaur yang akan bersikap semakin sombong jika sudah jadi ayah mertua Ketua. Ia terus menggoda, tanpa melihat Siao Ciao yang terlihat sedih dan cemburu. Kemudian BuKi datang dan semuanya diam. BuKi betanya dimana Biksu Siu pu Taek, Yo Siauw menyuruhnya pulang bersama pasukan ke Puncak Terang. Yo Siauw memiliki ide, Tio Buki ingin mendenga ide Yo siauw. Yo Siauw berkata Tio Beng memiiki banyak pengawal, akan sulit diselidiki, jadi ia mengusulkan berprncar. Buki setuj, dan mereka berpencar ke 4 arah. Buki bersama dengan Siao Ciao. Buki beistirahat di sebuah kedai di tepi danau yang indah.Ia bertanya pada pemilik kedai, apakah melihat tandu dan iring-iringan. Pemilik kedai membenarkan,sekitar sejam yang lalu. Buki merasa senang dan Ia menyuruh Siao Ciao makan cepat-cepat agar bisa menyusul. Bu Ki heran melihat gelagat Siao Ciao yang tak seperti biasanya, Siao Ciao menjadi lebih pendiam, apa ada masalah? Siao Ciao kemudian melepas hiasan rambutnya, Buki heran dan mengambilnya. “Siao Ciao tidak pantas, Kak Puthui lebih pantas mengenakannya. Benda semahal ini, lebih baik berikan pada kekasihmu saja.” Buki tersenyum dan berkata, ia dan puthui hanya Kakak dan adik, lagipula Puthui menyukai Paman ke-6ku dan ingin hidup bersama, Siao Ciao, kau harus jaga rahasia. kata Buki. Siao Ciao merasa senang. Buki melanjutkan“Kalau kau tak mau, akan kuberikan pada Puthui sebagai hadiah pernikahan” Cepat-cepat Siao Ciao mengambil kembali hiasan rambutnya dan berkata barang yang sudah diberikan tak bisa diambil lagi. Buki bingung dengan pikiran para gadis.
Buki dan Siao Ciao mengintip tenda-tenda yang dibuat Tio Beng. Mereka merasa aneh,wajah dan gaya bicara Tio Beng seperti orang Han, tapi kebiasaan tidur di tenda sepeti orang Mongol. Bu Ki lalu melihat sinar dari sebuah kamar.Ia minta Siao Ciao menunggu dan ia menyelinap ke kamar itu. Dari luar, ia melihat para tabib mengobati A San dan A Ta yang patah tulang. BuKi merasa itu kesempatan emas merebut Obat Hei yui yang dipegang Tabib. Iapun menerobos masuk dan merebut Obat itu dan menotok A Ta da A San.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar