Senin, 14 Februari 2011

ONE PIECE Chapter 610: Madam Shirley Sang Peramal


Di Kerajaan Ryuugu, Sanji sedang menerima transfusi darah ditemani oleh Caimie, Luffy, Usopp, dan Chopper. Saat Sanji tersadar, Chopper berkata bahwa dia senang karena akhirnya mendapatkan donor darah untuk Sanji. Sanji berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi, namun dicegah oleh Luffy dan Usopp karena takut jika Sanji mengingat apa yang telah membuatnya sekarat, dia akan mimisan lagi sehingga kali ini tak akan bisa tertolong lagi. Caimie juga meminta Madam Shirley untuk tidak memberitahu Sanji bahwa tempat itu adalah jalan belakang menuju Mermaid Cafe. Usopp mengatakan bahwa yang mendonorkan darah pada Sanji adalah orang yang berada di balik korden. Orang itu berkata bahwa dia juga manusia sehingga sudah menjadi kewajibannya untuk menolong sesama. Sanji mengira bahwa orang itu adalah seorang gadis muda, namun kemudian dia berteriak ketika mengetahui bahwa yang menolongnya adalah sepasang okama kembar yang bernama Splash dan Splatter! Usopp menyuruh Sanji untuk berterimakasih pada mereka berdua. Sementara itu, Chopper meminta Luffy untuk memperlihatkan tangan kanannya. Chopper berkata bahwa pada goresan di tangan kanan Luffy terdapat tanda-tanda racun. Luffy hanya berkata bahwa dia hanya merasakan sedikit tusukan. Chopper menjelaskan bahwa racun itu adalah racun yang mematikan, namun tubuh Luffy mempunyai antibodi untuk melawannya. Dia bertanya apakah sebelumnya Luffy mempunyai pengalaman yang berhubungan dengan racun. Luffy menceritakan bahwa dia hampir mati di Impel Down (karena melawan Magellan si manusia racun). Luffy lalu menceritakan bahwa yang berhasil melukainya adalah seorang pendekar pedang yang mempunyai kaki gurita.
Sementara itu, Hyouzou si pendekar pedang yang mempunyai kaki gurita, mendengar suara jeritan gadis dari arah teluk duyung, tapi dia tidak mempedulikannya. Sedangkan di teluk duyung para duyung mencari teman mereka yang salah satunya bernama Ishley yang tadi penasaran akan isi tong yang dibawa Luffy dan membukanya.
Sementara itu, Caimie sedang menemui pemilik Mermaid Cafe yang bernama Madam Shirley. Caimie menyarankan padanya agar tidak menemui Sanji karena Madam Shirley juga merupakan seorang wanita cantik. Caimie memperkenalkan Madam Shirley pada Luffy, Usopp, dan Chopper.

Madam Shirley melarang Luffy dan Usopp menyentuh bola kristal yang terletak di dekat mereka. Caimie menerangkan bahwa bola kristal itu digunakan untuk meramal. Caimie juga mengatakan bahwa Madam Shirley terkenal di bukit koral karena ramalannya. Madam Shirley kemudian menyahuti bahwa dia sudah berhenti meramal karena masa depan lebih baik tidak diketahui. Luffy tidak mempedulikan perkataan itu dan justru bertanya apakah bangsa duyung juga bisa buang air. Kontan saja pertanyaannya itu membuat Madam Shirley marah. Caimie menyuruh Luffy meminta maaf. Luffy pun minta maaf meskipun sebenarnya dia juga bingung kenapa harus minta maaf. Madam Shirley kemudian memberi izin pada Caimie untuk libur dan mengantarkan Luffy dan yang lain berkeliling pulau. Tiba-tiba Caimie teringat akan Pappug. Madam Shirley berkata bahwa Pappug sedang bertemu teman lamanya.
Caimie mengantar Luffy dan Usopp mengelilingi pulau sementara Chopper merawat Sanji. Sepanjang perjalanan, Caimie bercerita bahwa saat Madam Shirley masih kecil dia berkata bahwa akan ada banyak bajak laut yang datang ke pulau itu dan setahun kemudian era bajak laut dimulai. Saat perang di Marinford pun, serta kematian Shirohige, dan berbagai berita buruk lainnya dapat diprediksi dengan tepat oleh Madam Shirley. Sejak saat itu Madam Shirley mulai membenci kemampuan meramalnya. Akhirnya mereka sampai di Mermaid Cafe. Caimie mengatakan bahwa mereka menyediakan makanan yaitu kue dan buah-buahan laut. Luffy menanyakan apakah mereka menyediakan daging. Caimie menjelaskan bahwa duyung tidak makan daging, tapi mereka juga menyediakan kerang-kerangan. Luffy menjadi marah karena daging yang merupakan makanan favoritnya disejajarkan dengan kerang, namun Usopp segera menenangkannya. Mereka pun segera masuk dan segera disambut oleh Pappug dan Brook yang dikelilingi oleh para gadis yang merupakan fansnya. Pappug kemudian berkata bahwa dia akan menjamu Luffy dengan daging, namun saat Pappug terlihat kegirangan akan kerang yang diberikan Caimie padanya, Usopp pun mengerti bahwa yang dimaksud oleh Pappug juga hanyalah kerang. Namun Caimie menjelaskan meskipun para duyung tidak makan daging, tapi bangsa merman makan daging dan ikan. Hal itu membuat Luffy merasa lega. Tiba-tiba Brook terkejut melihat gambar Vander Decken pada poster buronan yang ditempelkan di tembok. Pappug kemudian menceritakan bahwa Vander Decken mengirimkan surat pada putri duyung seminggu sekali, tapi lama-kelamaan surat-surat itu bertambah banyak dan akhirnya menjadi lamaran pernikahan disertai ancaman. Sang putri pun menjadi ketakutan sehingga ayahnya, Raja Neptune pun mengutus ketiga putranya yang merupakan pimpinan Neptune Army untuk mencari Vander Decken. Brook kemudian bertanya apakah Vander Decken memang benar seorang bajak laut yang dikutuk ratusan tahun yang lalu. Pappug menjelaskan bahwa legenda memang sering dibesar-besarkan. Dulu memang bajak laut gila yang bernama Vander Decken datang ke tempat itu dan menghembuskan nafas terakhirnya di pulau itu. Kapal yang dilihat oleh Luffy dan kawan-kawan memang Flying Dutchman yang asli, namun yang mengendarainya hanyalah cucunya, yaitu Vander Decken XI. Brook merasa lega karena ternyata kapal Flying Dutchman yang dia lihat bukan kapal hantu sungguhan. Sementara itu Luffy tengah asyik mengamati seorang duyung betina yang sudah ibu-ibu. Ekornya sudah terbelah dua seperti Kokoro. Dia juga melihat seorang merman yang memiliki anak seorang merman dan seorang duyung. Luffy benar-benar tertarik akan keberagaman spesies yang ada di pulau itu. Pappag lalu menerangkan bahwa hal itu bisa terjadi jika seorang merman menikah dengan seorang duyung. Mereka kemudian melewati sebuah pabrik permen yang mempunyai lambang jolly roger. Pappug menjelaskan bahwa itu adalah jolly roger Charlotte Linlin, atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Big Mam”, salah satu dari Yonkou yang melindungi pulau itu menggantikan Shirohige dengan imbalan permen dalam jumlah besar. Akhirnya mereka pun sampai di Gloverly Hills.
Sementara itu di bukit koral, Madam Shirley berteriak-teriak meminta orang-orang di sekitarnya untuk mencari seorang bocah yang mengenakan topi jerami karena orang itu akan membawa kehancuran bagi pulau duyung!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar