Senin, 21 Februari 2011

ONE PIECE Chapter 612: Diantar oleh Hiu yang Mereka Selamatkan


Beberapa jam lalu di teluk duyung, tiga orang duyung mengelilingi tong yang dibawa oleh Kelompok Topi Jerami. Mereka penasaran apa yang ada di dalam situ dan mulai berusaha membukanya. Namun begitu tong itu mulai terbuka, terdengar suara seseorang di dalam yang meminta agar tong itu dibuka lebih lebar. Caribou muncul dari dalam tong itu dan menjebak ketiga duyung itu menggunakan tubuhnya yang seperti lumpur. Dia lalu menjelaskan pada mereka bahwa dia adalah pemilik kekuatan buah iblis Numa-Numa no Mi yang memiliki kekuatan rawa. Makin keras mereka berusaha lolos, makin cepat pula mereka tenggelam. Caribou menenggelamkan mereka ke dalam tubuhnya. Dia berencana untuk menjual mereka di rumah pelelangan saat telah keluar dari pulau itu kelak.
Saat ini di tempat itu sedang diadakan investigasi. Pasukan Ammo menyimpulkan bahwa Kelompok Topi Jerami lah yang bertanggungjawab atas hilangnya ketiga duyung itu setelah Fukaboshi menanyakan pada Madam Shirley apakah benar dia melihat Luffy si Topi Jerami menghancurkan pulau duyung dalam ramalannya.
Sementara itu, Raja Neptune mengantar anggota Kelompok Topi Jerami yang ditemuinya ke istananya kerana mereka telah menyelamatkan Megalo, hiu kesayangan putrinya, dari Kraken.
Dia juga berkata bahwa dia telah bertemu dengan Zoro (dia menyebut nama Zoro sebagai Zori) dan membawanya ke istana. Kemudian dia berkata bahwa pasukannya akan mencari para anggota kelompok Topi Jerami yang lainnya. Usopp bertanya pada Nami dimana mereka. Nami kemudian menjawab bahwa Franky sedang mencari keterangan tentang Tom, sedangkan Robin sedang mencari suatu info penting tentang sejarah. Nami kemudian bertanya pada Raja Neptune kenapa pulau duyung begitu terang meskipun terletak 10.000 meter di bawah permukaan laut. Raja Neptune menerangkan bahwa akar dari sebuah pohon yang bernama Pohon Hawa mentransfer cahaya dari atas permukaan laut ke tempat itu. Pohon itu merupakan pohon suci yang tingginya lebih dari 10.000 meter dan juga mensupplai udara ke tempat itu. Jika kondisi di atas pohon itu siang, maka cahaya matahari akan didistribusikan ke akarnya. Sebaliknya jika kondisi di atas pohon itu malam, maka tidak ada cahaya yang masuk. Dengan kata lain, kondisi siang dan malam baik di atas maupun di bawah permukaan laut sama. Usopp mencatat penjelasan Raja Neptune, karena menurut Usopp Pohon Hawa kemungkinan mempunyai hubungan dengan Pohon Adam dan dia akan menceritakan hal itu pada Franky. Tanpa terasa mereka pun sudah istana Ryuugu, istana kediaman Raja Neptune. Tapi begitu mereka sampai di istana, Raja Neptune justru langsung dibentak-bentak oleh kedua orang menterinya karena dengan seenaknya meninggalkan istana, membuat Nami, Usopp, dan Brook terheran-heran bagaimana bisa seorang raja dibentak-bentak oleh menterinya. Salah satu menteri Raja Neptune melaporkan bahwa dia baru saja menerima pesan dari Pangeran Fukaboshi. Sementara itu, Luffy yang mencium bau sesuatu meningalkan tempat itu.
Sementara itu, Luffy mendatangi suatu tempat yang tampak seperti sebuah pintu raksasa. Bau yang dicium Luffy berasal dari tempat itu. Luffy mengira pintu itu adalah pintu menuju tempat perjamuan bagi mereka. Luffy berkata bahwa pintu itu begitu besar dan kokoh seperti dinding Impel Down. Luffy membuka pintu itu, dan masuk ke dalam sebuah ruangan yang gelap. Samar-samar dia melihat beberapa hidangan di meja makan dan dia pun langsung berlari ke arah itu, tapi tiba-tiba dia menabrak sesuatu. Dia meraba-raba benda yang ditabraknya barusan dan berpikir bahwa itu adalah batu karang, tapi batu karang itu begitu lunak seperti agar-agar. Dia pun melompat-lompat di atasnya. Tiba-tiba terdengar suara seseorang berteriak dan lampu ruangan itu dinyalakan. Ternyata benda yang dikiranya batu karang tempat dia melompat-lompat adalah buah dada Sang Putri Duyung! Putri Duyung itu bernama Shirahoshi, dan ukuran tubuhnya sangat besar! Dia mengira Luffy datang ke tempat itu untuk membunuhnya, maka dia pun berteriak-teriak memanggil ayah dan saudara-saudaranya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar